Menjadi Seorang Ibu
Aku bukan seorang ibu
Bukan pula calon ibu
Belum, tepatnya
Banyak kudengar tentang seorang ibu
Banyak yang memuji
Tak sedikit pula yang mencemooh
Mau dengar salah sedikitnya?
Banyak orang bilang
Entah mereka orang terdekat
atau kenal dalam dunia maya
Sayang sungguh sayang, jika perempuan
sekolah tinggi-tinggi
Hanya menjadi seorang ibu
“Eman gelar sarjana karo magistermu, Nduk.”
Begitu alasan yang terucap
Hei! Apa salahnya menjadi seorang ibu rumah tangga
dengan gelar yang tak pernah terpampang nyata?
Menjadi pendidik buah hati seorang, tak berdosa kan?
Ada pula mereka bilang berkebalikan
“Kasihan si kecil, ditinggal ibu kerja.”
“Jangan ngejar karir, kodrat seorang ibu itu di rumah.”
Hei! Lantas seorang ibu itu harus bagaimana?
Ketika buah hati tak kunjung hadir
Bukan hanya untaian do’a yang terucap
Tapi bertambah rentetan bandingan dengan yang lain
Hei! Apa hati kalian sudah mati?
Bahkan ketika si kecil hadir
Tak lepas dari tuntutan
Umur sekian bulan, harus sudah disuapin
Umur sekian bulan, harus bisa berjalan
Si kecil harus begini? Si kecil harus begitu?
Hei.
Tak bolehkah seorang ibu mengasuh dengan caranya?
Bukan tak manut, hanya saja dunia terus berkembang
yang dulu, mungkin masih bisa diterapkan
mungkin juga tak.
Tak bisakah, kita saling bekerja sama dan mengingatkan?
Tanpa membenarkan menurut kalian
Saat si kecil tumbuh dan aktif
Kedatangan si adek, jarak dua tahun
Tak bisakah kalian menahan untuk tak bilang
pada sang kakak?
“Duh, kasihan. Padahal masih umur dua tahun, tapi punya adek.”
Hei! Si adek juga titipan dari-Nya
Tak bolehkah sang ibu merasakan bahagia
dengan kedatangan putra putri mereka?
Jangan kecilkan hati kakak
dengan ucapan kasihan kalian!
Saat seorang ibu terlalu sibuk
Kalian dengan enteng bilang
“Mentang-mentang udah laku,
diri sendiri nggak dirawat.
Kasihan suaminya …. ”
Hei! Bukannya nggak mau ngerawat diri
Apa salah, jika lebih mementingkan si kecil?
Bukan nggak mau menyenangkan suami
Sebuah anugerah jika bisa terguyur air
tanpa tangis, panggilan dari si kecil
Hei ….
Sudahlah ….
Jangan bandingkan ibu jamanmu
dengan ibu jaman sekarang
yang menurutmu, manja?
Jangan mudah menyematkan
kata sindiran
Karena menjadi seorang ibu
adalah hal baru bagi kami
Aku bukan seorang ibu
Bukan pula calon ibu
Belum, tepatnya
Untuk para bapak dan calon bapak
Tolong
Jangan merayakan
atau mengucapkan
atau membantu ibu dari anak-anakmu
Setahun sekali, saat angka kembar
akhir tahun
Setiap hari kek!
**
Selamat Hari Ibu, untuk para ibu dan calon ibu. Kalian hebat!
Jombang, 22 Desember 2020
Salam Unyu
—
Sumber gambar: freepik.com
Awesome, keren 👍suka sekali kritisi situasi yg memang sering kita dengar.